Tangisan Natalie tiba-tiba terhenti. Sepasang matanya yang bundar kini memerah, bulu matanya yang panjang masih menggantungkan butiran air mata. Dia menatap Denzel dengan bingung, "Ah, aku belum mati ya? Tapi bukankah aku tenggelam?""Selama aku ada, kamu nggak akan mati." Suara Denzel terdengar tenang. Dengan santainya, dia menyembunyikan betapa gentingnya situasi barusan.Asistennya yang berdiri di samping, Louis, tidak tahan untuk menimpali, "Bu Natalie, Anda bahkan nggak tahu betapa berbahayanya situasi waktu itu.""Pak Denzel bersusah payah membawa Anda berenang keluar dari sungai. Para penjahat itu bukannya pergi, malah berniat menyerang lagi. Pak Denzel melindungi Anda, bahkan dalam keadaan terluka saja tetap melawan mereka. Untung saja polisi datang tepat waktu. Dokter bilang kalau lukanya ditangani lebih lambat sedikit saja, mungkin ....""Ehem!" Denzel memberi isyarat mata pada Louis agar berhenti bicara.Natalie menoleh ke arah Denzel, baru sadar tangan kanan pria itu dibalu
Read more