Ditolak pun, Denzel tidak merasa marah. Dia hanya tersenyum tipis. "Kalau begitu, lupakan saja. Mau bebas? Tunggu sampai aku bosan.""Kapan kamu akan bosan?" Hati Natalie terasa tidak tenang.Tatapan kelam Denzel menyapu dirinya dari atas ke bawah. Wajah, leher, pinggang yang ramping ....Ujung jarinya menyentuh kulit halus Natalie, perlahan-lahan turun ke bawah, lalu menggenggam leher ramping itu. "Belum cukup kutiduri. Tergantung suasana hati."Lehernya yang rapuh digenggam erat, bagaikan nasibnya yang terikat tanpa kebebasan.Tergantung suasana hati ....Itu artinya, tidak ada batas waktu.Natalie mengepalkan jarinya dengan erat, lalu akhirnya mengambil keputusan. "Aku setuju dengan syaratmu."Denzel memang sudah menduga bahwa pada akhirnya, dia akan menyerah. "Kalau begitu, aku ambil bunganya dulu." Bibir Denzel jatuh ke bibir Natalie dan menekannya ke ranjang rumah sakit untuk menciumnya.Awalnya, dia hanya ingin menyentuh sedikit saja. Namun begitu mendekat dan mencium aroma tubu
Baca selengkapnya