“Kadang musuh terbesarmu bukan masa lalu… tetapi masa depan yang kau ciptakan tanpa sadar.” Sosok itu terduduk, tubuhnya gemetar seperti baru saja terlempar dari perang yang tidak ingin ia ikuti. Rambutnya lebih panjang, kusut, dan ada garis tinta hitam mengalir dari pelipis hingga rahangnya. Tangannya gemetar ketika ia mengangkat wajah—wajah yang sama dengan Lira, namun lebih tua, lebih lelah, lebih… patah. Revan langsung berdiri di depan Lira, refleks melindunginya. Naira memutar cahaya emas di telapak tangan, bersiap menyerang jika perlu. Penulis Pertama hanya mengernyit kecil, seperti seseorang yang melihat kejadian yang ia harap tidak pernah muncul. Sementara Penulis Utama berdengung dengan suara berat: “ANOMALI KELAS IOTA. PELINTAS KESALAHAN WAKTU.” Lira muda melangkah maju, meski tubuhnya bergetar. “…kau… siapa?” Sosok itu tertawa pelan—tertawa yang terasa seperti retakan kaca. “Aku?” Ia mengangkat wajah, mata gelapnya kosong sekaligus dipenuhi putus asa. “Aku adala
Last Updated : 2025-11-20 Read more