Esme menarik napas panjang, mencoba mengusir sisa kantuk. Meski hari ini ia tidak berniat berangkat ke kantor, ada dua hal yang harus segera dilakukan.Pertama, ia hendak meminta izin langsung pada Violin sebagai atasannya. Kedua, ia akan bersiap pergi ke rumah sakit untuk menjaga sang ibu.Perlahan, Esme bangkit dari tempat tidur. Ia mengernyit sejenak, merasakan pelipisnya sedikit berdenyut. Namun, Esme segera menggelengkan kepala, memutuskan untuk menyegarkan diri ke kamar mandi. Di sana, ia membasuh wajahnya dengan air dingin dan menggosok gigi sebentar, berharap tubuhnya akan lebih segar. Alih-alih membaik, rasa mual justru menyerang dari ulu hati. Tak ingin muntah di pagi hari, Esme bergegas menyelesaikan aktivitasnya dan meninggalkan kamar mandi dengan langkah cepat.Aroma gurih dari dapur menyambutnya. Di ruang makan, Kailash sudah mengenakan celemek, sibuk mengaduk-aduk penggorengan di atas kompor. Begitu melihat Esme, pria paruh baya itu tersenyum ramah.“Selamat pagi, Nyon
Last Updated : 2025-10-03 Read more