Malam ini benar-benar gelap. Angin malam pun terasa menusuk. Tapi anehnya, Adeline justru merasakan semacam aliran panas yang perlahan mengalir dari dalam tubuhnya, menggeliat, menyebar, seperti akan meluap...Entah sejak kapan tangannya mulai mencengkeram erat pakaian Leo, denyut jantung dan napasnya juga mulai berubah ritme.Adeline selalu pandai mengendalikan diri. Tapi itu tak berarti ia tak bisa kehilangan kendali.Saat Leo mendekat dan bibirnya menyentuh milik Adeline, ringan, perlahan, seperti sedang menguji... atau menenangkan, dia bahkan lupa bergerak.Adeline tahu persis apa yang sedang terjadi. Tapi dia tak menghindar, tak menolak. Dia membiarkan bibir Leo menyusuri miliknya dengan kelembutan yang hampir menyiksa...Sampai akhirnya Leo mulai membuka bibirnya, menyelusup perlahan. Adeline pun tersentak, menggenggam tangannya erat, dan memalingkan wajah. Matanya tertutup rapat, urat di lehernya tampak berdenyut, napasnya tidak teratur. “Leo..., kalau mau balas dendam sama aku,
Baca selengkapnya