"Maaf, nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat dihubungi."Mendengar suara perempuan mekanis dari ponsel, Leo menurunkan tangannya dan menyimpan kembali ponselnya. Di sisi lain, Brilliant langsung merasa dahi bagian depannya berkeringat dingin. “Eh... itu…”"Sebaiknya kau berdoa dia tidak apa-apa," ucap Leo singkat sebelum melangkah pergi.Brilliant cemberut, “Dia sendiri yang bilang kalau dia baik-baik saja…”Selesai berkata, ia mendongak menatap lampu gantung di atas kepala, “Kakak Dewi Lampu, dia pasti baik-baik saja, kan?”Adeline bersin berkali-kali. Hari ini, sepertinya ia masuk angin karena terkena angin musim semi di jalanan yang penuh bunga persik. Selain demam, ia juga terus bersin dan hidungnya meler.“Minum air hangat, nanti juga membaik,” ucap Ken sambil mengangkat tangan memanggil suster, “Tolong, tolong bawakan segelas air hangat untuknya. Terima kasih.”Sebagai pasien, ia malah sibuk merawat pasien lain. Adeline yang sedang mengelap hidungnya pun tak tahan untuk tertawa
Read more