“Oh, jadi kamu boleh menuduhku begitu saja?”Suara Leo terdengar rendah, tapi justru ada nada seperti tersinggung di dalamnya.Dia ini aktor, ya?Kenapa bisa sedrama itu?Adeline jadi tak tahu harus merespons bagaimana.Tok, tok.Leo mengetukkan jemari yang baru saja selesai ia lap bersih ke piring di depannya. Di sana, hanya tersisa satu potong udang yang sudah dikupas, satu-satunya yang dia taruh di piringnya sendiri. “Udang ini aku udah kupas banyak, tapi selain aku sendiri, kamu adalah satu-satunya yang bisa menikmatinya.”Itu... semacam penjelasan?Tapi, kenapa dia perlu menjelaskan?Adeline tidak bisa menebak maksudnya, tapi tetap membalas datar, “Kalau begitu, aku benar-benar beruntung luar biasa.”“Menikah denganku, Leo Brown, itu tandanya kuburan leluhurmu sedang mengeluarkan asap keberuntungan,” ucap Leo dengan percaya diri tanpa rasa malu sedikit pun.Adeline tidak tahu niat sebenarnya apa, tapi dari percakapan barusan, dia tahu, pria ini menikahinya memang punya tujuan. “Or
Read more