Meski tak bisa menari, Adeline tetap berusaha menyesuaikan gerak, lebih baik begitu daripada membiarkan si kakek merasa canggung.Selama ini, yang orang lihat hanyalah sisi glamornya, tak ada yang tahu seberapa sering ia menghadapi penolakan atau diabaikan. Maka dari itu, Adeline sangat mengerti betapa menyakitkannya ditolak secara halus tanpa sepatah kata pun.Apalagi, lelaki tua di hadapannya itu cukup sepantaran dengan kakeknya. Ajakan menari tadi pun jelas bentuk keramahan, bukan yang lain."Kalau sampai keseleo, aku nggak akan gendong kamu," Leo masih saja bicara sinis. Memang, dari mulut anjing tak bisa keluar gading.Adeline tahu dia sengaja, dan dia juga tak mau memanjakannya, "Kalau begitu, kamu peluk saja."Begitu kalimat itu selesai diucapkan, dia sudah berdiri di hadapan si kakek. Namun lelaki tua itu tak langsung menggandengnya, melainkan mengitari Adeline sejenak, baru kemudian kembali mengulurkan tangan.Adeline pun menyambutnya. Dan begitu tangannya tergenggam, tubuhnya
Read more