“Tik-tok, tik-tok… tik, tik, tok, tok…”George menyanyikan lagu itu dari semangat penuh gairah hingga seperti orang kebelet ke kamar mandi, dan itu berlangsung selama satu jam penuh.Bola matanya bahkan sudah berputar delapan ratus kali ke arah Leo, lebih banyak daripada seluruh latihan senam mata saat mereka masih sekolah digabung jadi satu.Ia menerima telepon dan langsung datang, tapi setelah sampai, Leo tidak mengucapkan sepatah kata pun, hanya duduk di sana diam tak bersuara.Kenapa duduk? George paham.Mungkin... sedang menunggu untuk tangkap basah?Namun kata “tangkap basah” itu, dia tidak punya nyali untuk ucapkan di depan Leo.“Leo, aku ke bawah sebentar, buang air kecil,” George memegangi perutnya yang sudah tidak tahan.Leo tak mengucapkan sepatah kata pun, tubuhnya setengah rebah dengan santai. Dibilang masih hidup, tapi tak ada satu napas pun terdengar dari dirinya. Dibilang sudah mati, matanya masih terbuka, tak berkedip sama sekali.George membuka pintu mobil, dan sebelu
Baca selengkapnya