Perjalanan darat dari Garut ke Jakarta terasa seperti melintasi dua dimensi yang berbeda. Selama beberapa jam pertama, Alya masih bisa melihat hamparan sawah hijau dan perbukitan yang menenangkan dari jendela mobil. Udara di luar masih terasa sejuk. Bara, setelah kesedihan perpisahannya dengan sang nenek, mulai terpesona oleh pemandangan jalan tol yang ramai.“Bunda, lihat! Mobilnya banyak sekali!” serunya, jarinya menempel di kaca jendela. “Gedung itu tinggi sekali! Sampai ke awan!”Alya hanya tersenyum tipis, mencoba ikut merasakan antusiasme putranya. Namun, hatinya terasa semakin berat seiring laju mobil. Semakin jauh mereka meninggalkan Garut, semakin sesak dadanya. Pemandangan hijau perlahan digantikan oleh deretan pabrik, lalu rumah-rumah padat, dan akhirnya, hutan beton Jakarta yang menjulang angkuh. Panas dan bisingnya kota seolah merayap masuk, bahkan menembus dinginnya pendingin udara di dalam mobil mewah itu.Setiap gerbang tol, setiap papan nama jalan yang familier, a
Last Updated : 2025-08-25 Read more