Pagi setelah konfrontasi dengan Ibu Tuti, Alya bangun dengan perasaan campur aduk. Ada kecemasan yang mengganjal, namun juga secercah harapan yang rapuh. Ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa tindakannya kemarin, meskipun sulit, adalah hal yang benar. Ia telah menarik garis batas. Orang dewasa, sekali dikonfrontasi, surely akan mengerti untuk tidak melibatkan anak-anak.“Hari ini kita main ayunan yang tinggi di taman, ya?” kata Alya pada Bara dengan nada seceria mungkin saat sarapan. “Bunda janji akan dorong sampai Bara bisa menyentuh awan!”Bara, yang masih sedikit murung sejak insiden perundungan pertama, tersenyum kecil. “Benar ya, Bunda?”“Tentu saja,” jawab Alya, hatinya sedikit menghangat melihat senyum putranya kembali.Dengan harapan baru di dalam hatinya, Alya menggandeng tangan putranya menuju taman bermain. Namun, harapan itu hancur berkeping-keping begitu mereka tiba.Taman itu ramai s
Huling Na-update : 2025-08-22 Magbasa pa