Malam itu, tidur terasa seperti sebuah kemewahan yang mustahil. Alya terus-menerus membolak-balikkan badannya, setiap kali ia memejamkan mata, kalimat-kalimat berbisa dari artikel itu kembali terngiang di kepalanya. Di sampingnya, Arka juga tidak tidur. Ia tidak menyentuh Alya, memberinya ruang, namun Alya bisa merasakan kehadiran suaminya yang waspada, seperti seekor singa yang sedang berjaga di mulut gua.Pagi harinya, saat Alya bercermin, ia melihat bayangan wanita yang tampak lelah dengan mata yang sedikit bengkak. Ia merasa rapuh, terekspos, dan sama sekali tidak ingin meninggalkan rumah. Ia ingin bersembunyi di bawah selimut bersama Bara dan tidak pernah keluar lagi.Tepat saat itu, Arka masuk ke kamar, sudah rapi dengan setelan kerjanya yang tajam. Ia membawa secangkir teh hangat untuk Alya.“Aku tahu ini sulit, Sayang,” katanya lembut, seolah bisa membaca pikiran Alya. “Aku tahu kamu ingin sekali bersembunyi. Tapi hari ini, kita tida
Last Updated : 2025-09-07 Read more