"Syukurlah kalau semuanya setuju," ujar Brian, suaranya terdengar lega namun tetap menjaga ketenangan. Ia menyapu pandang ke sekeliling meja, memastikan setiap orang menangkap kalimatnya.Leo menyandarkan punggungnya ke kursi, mengangkat alis dengan senyum tipis yang mengandung nada lain. "Tentu saja semua akan setuju, Kak," katanya, nadanya lebih terdengar seperti sebuah sindiran. "Tapi aku rasa… bukan cuma itu, kan, yang ingin kalian bicarakan?"Brian menoleh padanya, bibirnya melengkung membentuk senyum simpul yang tak sepenuhnya ramah. "Kau memang pandai membaca situasi, Leo," balasnya tenang. "Tapi aku tidak tahu… apakah pertanyaan itu karena kau hanya sekadar penasaran, atau memang terobsesi."Tawa kecil terdengar di ujung meja, tapi ketegangannya tak bisa disembunyikan.“Hei…jangan gitu lah kak, kan kakak yang mengundang kita semua kemari, pasti semua menjadi penasaran kan?” "Jadi… apa lagi yang akan kalian sampaikan?" suara rendah Edgar terdengar kembali, lebih dalam dari se
Last Updated : 2025-09-15 Read more