Jerry melirik Alya sekilas sebelum berbisik, "Tenang saja. Aku yang akan bicara pada Sean." Senyumnya meyakinkan, tetapi Alya tetap merasa gelisah. Perutnya terasa mual saat tatapan Sean yang tajam menghantamnya, seakan menyelidiki setiap inci keberadaannya di sana.Mereka akhirnya berhenti di depan Sean dan Catherine, dua sosok yang jelas tidak menyambut mereka dengan hangat. Suasana terasa kaku, seperti ada badai yang siap pecah kapan saja."Sejak kapan kalian—?""Bukan urusanmu, Cat," potong Jerry, suaranya dingin dan penuh ketidaksukaan. Sejak awal, ia memang tidak pernah bisa akur dengan Catherine.Namun, bukannya marah, Catherine justru tersenyum mengejek. Ia menegakkan tubuhnya yang sebelumnya bersandar santai di samping Sean."Kalian terlihat cocok," sindirnya, nadanya sarat dengan kepalsuan.Jerry menghela napas, mengerling malas ke arahnya. "Apa kau tuli? Aku malas berdebat denganmu."Catherine mengerucutkan bibir, pura-pura kecewa. Lalu, ia menatap Sean seolah mengharapkan
Last Updated : 2025-08-07 Read more