Alya menatap Sean dengan sorot mata dingin. "Aku bukan boneka, Sean," katanya dengan suara yang tenang namun tegas. "Aku bukan seseorang yang bisa kau perintah semaumu, lalu kau buang ketika kau sudah tidak membutuhkanku lagi. Aku punya harga diri."Sean terdiam. Kalimat Alya bagaikan tamparan keras yang membuatnya kehilangan kata-kata. Ia ingin membantah, tapi jauh di lubuk hatinya, ia tahu Alya benar. Selama ini, ia selalu membuat keputusan tanpa benar-benar mempertimbangkan perasaan Alya.Seketika, Sean merasakan dadanya sesak. Ia mengalihkan pandangan, menatap lantai seolah mencari jawaban yang tepat untuk membalas ucapan Alya. Namun, tak ada yang bisa ia katakan. Akhirnya, tanpa sepatah kata pun, ia berbalik dan meninggalkan kamar, membiarkan Alya sendirian dengan pikirannya.Kini, di rumah itu hanya ada Alya, Leon, dan Darren—sepupu Sean
Last Updated : 2025-07-28 Read more