Mobil Adrian sudah berbelok dan menghilang dari ujung jalan ketika Nadine akhirnya membuka pagar kontrakan. Hujan masih menyisakan gerimis, dan langkahnya terasa lebih berat dari biasanya. Meski tubuhnya lelah, hatinya justru lebih berat menanggung beban. Kata-kata Adrian masih terngiang di telinganya—nada suara yang begitu ingin melindungi, tapi juga terlalu dekat dengan batas yang tak boleh ia langkahi. Ia tahu niat Adrian baik, tapi justru itu yang membuatnya takut. Terlalu mudah terjebak dalam kenyamanan, apalagi saat semua di sekeliling terasa rapuh.Keesokan paginya, langit sudah cerah, tapi udara masih menyisakan kelembaban dari semalam. Nadine berangkat ke kantor dengan langkah biasa, tas jinjing di tangan kiri, bekal makan siang di kanan. Tidak ada yang berbeda secara kasatmata. Namun begitu ia melangkah ke dalam kantor, sesuatu terasa bergeser. Suasana tak lagi seperti kemarin.Biasanya, beberapa rekan menyapa hangat. Tapi pagi itu, hanya dua orang yang mengangguk tanpa suar
Terakhir Diperbarui : 2025-07-25 Baca selengkapnya