Brielle terkejut sampai wajahnya agak pucat. Dia terengah-engah beberapa kali, lalu menyahut, "Aku nggak apa-apa.""Maaf, tadi aku nyetir sambil melamun," ujar Lambert meminta maaf.Brielle tahu dirinya juga bersalah. Dia menenangkan, "Bukan sepenuhnya salahmu. Tapi kalau lagi nyetir, jangan sampai kehilangan fokus."Lambert kembali menginjak pedal gas, mengantar Brielle pulang.Sampai di depan rumah Brielle, sebelum turun dari mobil, Brielle berpesan, "Pak Lambert, hati-hati berkendara."Lambert menurunkan kaca jendela, menatap punggungnya. Dalam hati, dia bergumam, 'Brielle, kita masih punya banyak waktu ke depan.'Sinar matahari pagi menyinari tubuh Brielle, membuatnya terlihat seperti mawar yang baru mekar di pagi hari. Wajahnya bening, seolah-olah dibalut kilau mutiara dan cahaya berlian. Terlalu indah hingga membuat orang terpana.Hanya Brielle sendiri yang tidak menyadari betapa cantiknya dirinya. Namun, bagi orang yang bisa menikmati, mereka akan tenggelam dalam pesonanya sejak
Read more