"Maaf, sudah membuatmu menunggu lama.""Nggak apa-apa," jawab Lambert sambil tersenyum tipis. "Aku penasaran, ada urusan apa Pak Sigit menemuimu?"Brielle sempat ragu sejenak sebelum menjawab, "Dia memperkenalkanku pada seorang tokoh penting, membicarakan sedikit soal pekerjaan."Melihat Brielle tidak ingin membahas lebih jauh, Lambert pun tidak memaksa. "Kamu bawa mobil sendiri? Kalau nggak, biar aku antar pulang.""Terima kasih, aku bawa mobil sendiri kok," jawab Brielle lembut sambil tersenyum. Tatapannya penuh rasa terima kasih. "Tapi tetap terima kasih atas bunganya hari ini."Lambert tersenyum hangat, menatap Brielle dengan lembut. "Sama-sama." Dia terdiam sejenak, seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi akhirnya hanya berkata pelan, "Kalau begitu, aku pergi dulu. Kalau ada apa-apa, hubungi aku kapan saja."Brielle menganggukd an menatapnya sampai sosoknya menghilang dari pandangan.Setelah naik ke mobil, Brielle membuka ponselnya dan mencari kontak Niro. Dia mengirim pesan.[ Niro
Baca selengkapnya