Lalu, ponsel Brielle tiba-tiba berbunyi. Dia mengangkatnya dan melihat nama Harvis, lalu segera menjawab, "Halo, Kak Harvis.""Brie, data yang kamu minta sudah kukirim ke email-mu.""Baik, terima kasih banyak." Brielle menoleh pada pria di belakangnya. "Kamu pergi sana. Jangan ganggu hidupku lagi."Tatapan Raka dalam dan kelam. Sepertinya siapa pun boleh mengganggu hidup Brielle kapan saja, hanya dirinya yang tidak boleh. Dia pun berbalik dan pergi.Brielle menunggu sampai mendengar Raka selesai berbicara dengan putrinya dan menutup pintu halaman. Kemudian, dia menghela napas lega.Keesokan paginya, setelah mengantar Anya ke sekolah, Brielle langsung menuju laboratorium. Penelitian barunya masih perlu diuji ulang berulang kali. Pekerjaan di laboratorium memang monoton dan rumit, tetapi bagi Brielle, semua usaha itu sangat berharga.Siang hari, Faye bertemu dengan Zondi. Biasanya, gadis angkuh ini tidak pernah mau menyapanya lebih dulu, tetapi hari ini ia justru mendekat."Zondi, bisa b
Read more