Angga menoleh pada Shasha yang sedari tadi mengguncang lengannya dengan wajah tegang. “Sayang, kenapa sih…” bisik Angga pelan, menatap kekasihnya yang tampak pucat. “Itu… liat dulu…” ucap Shasha gemetar, matanya tak lepas dari satu titik di antara kerumunan pelayat. Angga mengikuti arah pandang Shasha dengan dahi berkerut. “Yang mana? Siapa?” tanya Angga, berusaha mencari sosok yang dimaksud, tapi tak melihat apa pun yang aneh. “Sayang, itu… yang di belakang staf. Berdirinya di situ. Mirip Pak Rain…” ucap Shasha pelan, tubuhnya bergetar saat bersembunyi di balik punggung Angga. “Yang, kalau maksudnya hantu… nggak ada. Mana ada hantu. Kamu jangan halu gitu dong. Kamu masih ngantuk? Kita pulang aja, ya,” ucap Angga lembut, mencoba menenangkan, meski suaranya ikut menurun karena suasana yang janggal. “Tapi mirip, Sayang…” ucap Shasha lirih, matanya masih menatap tajam ke arah sosok itu. “Sayang, fix kita pulang. Aku pamit dulu sama Papa dan Mamanya Pak Rain, ya,” ucap Angg
Last Updated : 2025-10-20 Read more