Bab 8 Sehari sesudah kejadian kemarin, Gendis masih bungkam dengan kejadian yang menimpa dirinya. Suaminya tak pernah melakukan kekerasan— apalagi memaksa dirinya untuk menikmati nafsu suaminya yang memburu. Mengingat hari ini adalah jadwalnya untuk konsultasi, Gendis memutuskan untuk pergi seorang diri disaat Raka kembali bekerja. “Mas, aku udah dijalan, mau ke klinik,” ucap Gendis saat baru saja menghubungi Rain. “Kenapa pergi sendiri? Saya bilang kan saya mau jemput kamu,” ucap Rain dengan nada sedikit kecewa. “Nggak papa kok, Mas. Aku udah di taksi, tunggu ya, Mas,” ucap Gendis sambil melihat sekitar. “Hati-hati, Saya tunggu kamu, di apartemen,” ucap Rain dengan nada penuh kekhawatiran. “Mas nggak di klinik?” tanya Gendis yang tampak bingung. “Saya udah bilang, kamu pasien pribadi saya. Saya tunggu kamu disini, saya share alamatnya,” ucap Rain sambil tersenyum penuh harap. “Iya, Mas,” ucap Gendis yang semakin gugup. “Hati-hati di jalan, ya,” ucap Rain, penuh perh
Last Updated : 2025-08-08 Read more