“Sayang, Papa udah selesai dioperasi,” ucap Gendis begitu melihat Rain mendekat. Ia langsung memeluk suaminya dengan tubuh yang masih gemetar. “Mama kita di mana?” tanya Rain pelan, sambil membalas pelukan itu. “Mereka udah di kamar rawat Papa. Aku nungguin kamu… aku telepon kamu, eh hape kamu malah sama aku,” ucap Gendis sambil menarik napas panjang, berusaha menahan isaknya. “Ya udah, ayo kita ke kamar Papa,” ucap Rain. Ia menggenggam tangan istrinya dan menuntunnya menyusuri lorong rumah sakit. “Om Kevin mana, Sayang?” tanya Gendis sambil menoleh ke belakang, seolah masih mencari sosok itu. “Dia pulang. Banyak urusan,” jawab Rain singkat, nadanya datar dan berat. “Oh…” Gendis mengangguk kecil. Lalu ia menahan Rain sebelum lanjut berjalan. “Eh, iya, Sayang… aku tadi ditelpon Mbak Wanda. Dia tahu kabar Papa…” Suara Gendis melemah. Matanya kembali berkaca-kaca. “Dari siapa?” tanya Rain, keningnya berkerut. “Dari TV, Sayang,” ucap Gendis lirih. Matanya masih sembap. “Ud
Last Updated : 2025-11-15 Read more