"Mba Shea apa kabar?""Sehat Bu.""Sendirian aja?""Sama Papa, Bu.""Oh kirain, lagi liburan kah?""Betul Bu. Permisi."Dengan sangat luwes, Shea kemudian melipir dari hiruk pikuk pasar. Dia tidak masuk sampai ke dalam, hanya membeli bumbu dapur dan beberapa buah-buahan yang biasanya tersedia di lapak pinggir jalan. Tapi sejak mendaratkan kaki, sejak itu pula ia banyak menerima sapaan.Bukan Shea tidak suka, ini desa kecil, semua orang saling mengenal satu sama lain. Ibu yang menegur itu adalah tetangganya. Tapi masalahnya, mereka menyapa sambil melirik perut Shea yang rata, kentara sekali penasaran.Shea jadi keki."Sudah semua, Nduk?""Udah Pa, langsung pulang aja."Mungkin sadar anak perempuannya tidak nyaman, Papa segera tancap gas melajukan motor. Shea langsung lega.Jujur di sini tuh enak, terlepas dari oknum ibu-ibu kepo, jalanan masih asri tanpa polusi. Setelah berbula
Last Updated : 2025-09-08 Read more