Setelah makan malam yang hangat, suasana di ruang makan kediaman Zenith terasa tenang. Barbara sedang membereskan piring-piring, sementara Nelson berdiri di dekat jendela, menatap taman belakang yang kini mulai rimbun. Clive, yang sejak tadi hanya diam mengamati mereka, akhirnya memecah keheningan. "Nelson, Barbara," panggilnya. "Bisa tolong kemari sebentar? Ada sesuatu untuk kalian." Keduanya menoleh, sedikit terkejut dengan nada serius dalam suara Tuan Muda mereka. Mereka berjalan menghampiri meja makan yang besar itu. Clive mengeluarkan sebuah kotak kayu kecil, membukanya, dan meletakkan dua butir pil hitam pekat di atas permukaan meja yang dipoles mengkilap. Pil itu aneh. Warnanya hitam legam, seolah menyerap semua cahaya di sekitarnya, namun dari permukaannya yang halus, menguar aroma herbal yang sangat kuat, menenangkan, dan terasa begitu kuno, seperti bau tanah setelah hujan pertama di musim semi. "Apa ini, Tuan Muda
Last Updated : 2025-09-09 Read more