Perlahan aku membuka mata saat mendengar seseorang masuk ke dalam kamar.“Mbak Aisyah sudah sadar,” ucap Aira. Aku pikir Mas Arya yang datang ternyata Aira menampilkan senyuman yang biasa dia tunjukkan.“Mbak mau minum atau makan sesuatu? Aku panggilkan Dokter dulu ya.”Sengaja aku membiarkan dia mengoceh tak mau menimpali ucapannya. Tak lama terdengar suara Mas Arya membuatku sedikit lega.Namun, bukan hanya Mas Arya yang datang tetapi mertuaku juga ikut masuk bersama Abyan.“Sayang, kamu sudah sadar?”“Iya, Mas,” jawabku lalu menoleh ke arah mertuaku. Bukannya menyapaku wanita paruh baya itu malah sibuk bermain dengan Abyan.“Aisyah, syukurlah kalau kamu baik-baik saja,” ucap ayah mertua yang mengalihkan perhatianku.“Iya, Ayah. Maaf sudah merepotkan.”Ayah hanya tersenyum lalu duduk di sofa. Bukannya ingin disapa ibu mertuaku, hanya saja wanita itu benar-benar tak menaruh perhatian untukku.“Ibu,” panggil Abyan.Suara pintu terbuka mengalihkan semua perhatian yang ada di sana. Tak
Last Updated : 2025-10-10 Read more