“Jacky, kesabaranku terhadapmu sudah habis."Jacky tercengang, dia tidak percaya apa yang telah terjadi.Aku menggosok-gosok tanganku.Kemudian menganggukkan kepalaku terhadap dua senior yang berdiri di pintu dengan ekspresi tidak jelas.“Paman, Bibi... Aku masih ada hal yang harus aku lakukan, aku pamit dulu.”Tidak peduli apapun reaksi mereka berdua, aku langsung pergi.Setelah keluar dari sana, aku pun tergeletak di pinggir jalan.Saat Jacky memukulku, dia mungkin mengerahkan seluruh tenaganya.Pipiku sakit bukan main.Kalau tahu begitu, seharusnya tadi aku mengambil kesempatan untuk memberinya beberapa tamparan lagi.Jacky selalu begitu.Apapun yang terjadi, dia tidak pernah berpihak padaku. Dia hanya tahu menyalahkanku.Yuni suka berpura-pura seperti tertindas, dia suka memainkan trik.Saat SMA, aku sudah biasa kena getahnya.Seseorang mengurung Yuni di toilet, dia berteriak meminta pertolongan.Aku yang telah menyelamatkan Yuni.Kemudian dia jatuh ke pelukan Jacky, dengan maksud
Read more