All Chapters of Jatuh Bangun sang Pengacara Cantik: Chapter 161 - Chapter 170

Delon mengerutkan keningnya. "Apa maksudmu? Apa yang akan dipikirkan Amanda? Memangnya aku perlu peduli pada pendapatnya?"Kesampingkan dulu Amanda hanyalah seorang putri angkat, Delon bisa memberikan aset yang dimilikinya kepada siapa pun yang dia mau. Memangnya dia perlu mempertimbangkan pendapat orang lain?"Amanda sudah hidup dalam ketakutan di rumah ini karena dia itu cuma seorang putri angkat. Kalau dia tahu kamu kasih Adeline sebuah gedung, dia pasti diam-diam sedih. Bisa nggak kamu pertimbangkan perasaannya!"Melihat wajah Shinta yang marah, Delon merasa seperti tidak begitu mengenalnya lagi. Meskipun dirinya pilih kasih, dalam hati Delon, Adeline selalu lebih utama daripada Amanda. Meskipun Adeline tidak kembali ke Keluarga Thomas, dia juga akan tetap memberikan warisan yang seharusnya didapatkan Adeline dalam surat wasiatnya. Sebab, dia tahu bahwa Adeline adalah orang yang memiliki hubungan darah dengannya.Delon memang juga menyayangi Amanda. Namun, dia tahu jelas bahwa ke

Seusai sarapan, Delon meletakkan peralatan makannya dan menatap Shinta. "Aku mau ke perusahaan dulu. Aku akan kembali siang ini untuk jemput kamu dan Amanda ke Vila Harmoni.""Aku nggak mau pergi!" ucap Shinta dengan tampang cemberut, seolah-olah ada orang yang berutang miliaran padanya. Wajah Delon menjadi muram. "Shinta, apa kamu benar-benar mau buat semua orang tertawakan Keluarga Thomas?""Lagian, Adeline sendiri juga bilang dia sudah putuskan hubungan dengan Keluarga Thomas. Aku nggak punya hak untuk ngurus urusannya. Berhubung begitu, buat apa aku pergi?""Shinta, ada kerja sama penting yang harus kunegosiasikan hari ini. Aku nggak punya waktu untuk ladeni kamu bertingkah nggak masuk akal."Shinta menjawab dengan acuh tak acuh, "Pokoknya, aku nggak akan pergi. Kalau kamu mau pergi, pergi saja sendiri."Delon memasang tampang suram. Kemudian, dia melirik Amanda yang sarapan menunduk dan sarapan dalam diam. "Amanda, bujuklah ibumu. Aku akan jemput kalian nanti siang."Seusai berbi

Melihat apresiasi Shinta terhadap Amanda, sikap banyak orang yang hadir terhadap Amanda juga sedikit berubah. "Bu Shinta baik banget terhadap putri angkatnya. Waktu ngobrol tadi, dia nggak berhenti puji putri angkatnya dan sama sekali nggak ungkit soal Adeline. Sepertinya, dia benar-benar nggak suka sama putri kandungnya itu.""Hehe, bukannya itu sangat wajar? Seorang gadis desa mana bisa dibandingkan dengan putri berpendidikan tinggi yang dibesarkannya sendiri. Kalau itu kamu, kamu bakal pilih siapa?""Dengar-dengar, setelah kembali ke Keluarga Thomas, Adeline nggak berhenti timbulkan masalah dan mencoba mengusir Amanda. Semua orang di Keluarga Thomas nggak menyukainya dan menganggapnya picik."Kaivan sedang mengobrol dengan seorang rekan kerja sama Nusa Tech ketika mendengar orang-orang merendahkan Adeline. Dia mengerutkan kening, tetapi tidak mengatakan apa-apa.Bagaimanapun juga, para tamu yang menghadiri pesta hari ini adalah tokoh-tokoh terkemuka di Kota Senara. Jika dia secara

Mendengar nada sarkasme dan ejekan orang itu, orang lain di sekitar juga menunjukkan tampang bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.Bagaimanapun juga, semua orang tahu bahwa Keluarga Thomas telah menjemput Adeline dari pedesaan ke Kota Senara ketika dia berusia 16 tahun. Di mata mereka, Adeline hanyalah seorang anak desa. Jika dia bukan putri kandung Keluarga Thomas, dia bahkan tidak pantas berdiri bersama mereka.Adeline menatap wanita itu dan mengangguk sambil berujar, "Nggak masalah kalau kamu nggak tahu sebelumnya. Sekarang, kamu sudah tahu. Harap kamu minta maaf kepada temanku atas ketidaksopananmu tadi."Mata wanita itu berbinar tak percaya. "Kamu mau aku minta maaf padanya? Kamu lagi bercanda?"Semua orang yang hadir adalah orang-orang yang terpandang. Jika dia meminta maaf kepada seorang dokter di depan umum, bagaimana dengan harga dirinya? Adeline menatapnya dengan tenang. "Aku nggak mengenalmu, juga nggak punya kebiasaan untuk bercanda dengan orang yang nggak kuken

Suaminya Anita meninggal muda. Di masa mudanya, Anita harus mempertahankan seluruh Keluarga Thomas seorang diri. Jika bukan berkat dia, Grup Thomas pasti sudah terpecah belah gara-gara keluarga cabang Keluarga Thomas lainnya. Oleh sebab itu, Shinta masih menyimpan rasa hormat kepada ibu mertuanya. Memikirkan apa yang akan dilakukannya di pesta nanti, Shinta merasa agak gugup dan dia tidak berani menatap Anita.Melihat Shinta diam saja, Anita menatap Winda dan berkata, "Dorong aku ke ruang pesta."Setibanya di ruang pesta dan melihat keramaian di sana, Anita tersenyum. Setelah hari ini, tidak ada yang berani meremehkan Adeline lagi. Dia mengadakan pesta ini untuk mengumumkan kepada semua orang bahwa Adeline telah resmi kembali ke Keluarga Thomas, juga untuk membukakan jalan bagi Adeline di masa depan.Begitu Anita masuk, mata semua orang tertuju padanya.Delon dan Shinta mengikuti Anita ke atas panggung. Anita mengambil mikrofon, lalu berdeham sebelum berujar, "Terima kasih atas kedat