Secercah kekecewaan melintasi mata Nathan, tetapi dia segera tersenyum lagi. "Oke, kerjaan lebih penting. Kalau kamu senggang, kita baru janjian saja.""Emm. Kalau begitu, aku pamit dulu."Jessica menandatangani kontrak dan berjalan keluar dari ruang penerimaan tamu. Melihat Nathan duduk dengan kepala tertunduk di sofa tak jauh darinya, dia pun menghampiri Nathan. "Nathan, terima kasih sudah temani aku hari ini. Aku traktir kamu makan siang, ya?"Saat mendengar suara langkah kaki, Nathan mendongak dan menatap Jessica. Dia menjawab dengan tenang, "Nggak apa-apa, kita itu teman sekelas. Kalau sudah selesai, ayo pulang.""Oke."Henry mengantar mereka berdua ke lift dan berkata kepada Jessica, "Bu Jessica, aku akan hubungi kamu kalau butuh informasi lebih lanjut. Pastikan ponselmu selalu aktif dan bisa dihubungi.""Baik, Pak Henry, terima kasih.""Dengan senang hati."Lift tiba dengan cepat dan mereka berdua melangkah masuk. Setelah pintu lift tertutup dan mulai turun, Jessica berkata kep
Read more