Namun, sesaat kemudian, Rosma menyesuaikan ekspresinya dan tersenyum pada Henry dan Adeline. "Iya. Jangan berdiri lagi, ayo duduk."Henry menarik kursi dan berkata kepada Adeline, "Kak Adeline, ayo duduk dulu."Melihat ini, Rosma tak kuasa menahan senyum. "Henry, aku belum pernah melihatmu begitu perhatian pada seorang gadis sebelumnya. Sepertinya kamu suka banget sama Adeline."Henry duduk di sebelah Adeline dan menjawab sambil tersenyum, "Jangan godain aku lagi. Oh iya, ayo kenalan dulu. Kak Adeline, ini Rosma Hermanto. Kami tumbuh besar bersama. Dia tiga tahun lebih tua dariku."Setelah berkata begitu, Henry menatap Rosma. "Ini bosku, Adeline Thomas. Dia seumuran sama kamu.""Halo, Rosma.""Halo, senang berkenalan denganmu."Rosma tersenyum, tetapi senyumannya tidak mencapai matanya. Jika bukan karena tahu Petra menyukai Adeline dan Henry juga sedang mengejarnya, Rosma pasti tak akan menganggap serius Adeline. Bagaimanapun juga, dia adalah keturunan Keluarga Hermanto dari ibu kota y
Read more