"Yang..."Maya melangkah masuk dan melingkarkan tangannya di leher Irwan dari belakang, memeluknya dengan lembut.Suara lembut Maya menyadarkan Irwan dari lamunannya. Dia berbalik cepat, melihat istrinya berdiri di ambang pintu ruang kerja.Maya tampak baru bangun tidur. Tubuhnya dibalut jubah tidur sutra, rambutnya sedikit berantakan, dan matanya masih terlihat sayu. Meski begitu, dia tetap terlihat cantik. Terlalu cantik."Udah bangun?" tanyanya pelan, suaranya terdengar lelah bahkan di telinganya sendiri.Maya mengangguk, masih memeluk Irwan dari belakang. "Kamu ngapain di sini sendirian?"Irwan tidak langsung menjawab. Jemarinya membelai lembut lengan Maya, matanya masih menatap pemandangan di luar jendela—langit sore Jakarta yang mulai memerah."Cuma... mikir," jawabnya akhirnya.Maya melepaskan pelukannya perlahan, lalu berjalan mengitari kursi untuk berhadapan dengan Irwan. Ia berlutut di depan suaminya,
Terakhir Diperbarui : 2025-08-23 Baca selengkapnya