Petugas mengetik cepat di laptop, suara ketukan tuts terdengar jelas di ruangan yang tiba-tiba terasa terlalu sempit. Kai duduk kembali, masih pucat, tangannya gelisah meremas ujung celana.Patra berdiri di sampingnya, tubuh tegapnya memberi kesan tenang. “Baca dulu setiap kalimat sebelum tanda tangan. Jangan terburu-buru,” ucapnya pelan pada Kai.Kai mengangguk cepat. “Iya, Pak.”Sultan berdiri sejenak memperhatikan, lalu menoleh ke Queen. “Kita keluar.”Queen sempat ragu, matanya menatap Kai. Tapi Sultan menyentuh lengannya sebentar, bukan menarik, hanya isyarat. Queen akhirnya bangkit, dan mereka keluar dari ruang pemeriksaan.Di koridor, lampu neon putih terasa menusuk mata. Kursi tunggu berjejer, sebagian kosong. Queen duduk pelan, tasnya dipangku erat. Sultan tetap berdiri, kedua tangannya masuk ke saku celana, pandangan lurus ke dinding seakan sedang membaca sesuatu yang tak tertulis di sana.Beberapa menit hening. Queen akhirnya bicara, suaranya rendah. “Kenapa sepertinya semu
Last Updated : 2025-08-27 Read more