Istri Kontrak Tuan Sultan

Istri Kontrak Tuan Sultan

last updateÚltima actualización : 2025-09-23
Por:  Dannisa IdrisActualizado ahora
Idioma: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
No hay suficientes calificaciones
68Capítulos
173vistas
Leer
Agregar a biblioteca

Compartir:  

Reportar
Resumen
Catálogo
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP

Demi menyelamatkan keluarganya dari lilitan utang, Queen dipaksa menikah dengan Sultan, pewaris konglomerat yang tampan dan dingin. Sultan menyetujui pernikahan tanpa cinta itu dengan satu syarat kejam, ia berhak atas hidup Queen, tetapi hati tidak boleh terlibat. Namun, saat batasan antara perjanjian dan perasaan menipis, Queen terseret ke dalam intrik warisan, dendam keluarga, dan rahasia masa lalu Sultan yang gelap.

Ver más

Capítulo 1

BAB 1

“Kenapa Mami sama Papi tega sekali sama Queen?” suaranya rendah tapi tajam. Queen duduk di ujung ranjang, jemarinya mencengkram ujung gaun putih yang terlalu longgar di bahu. Nafasnya berat, matanya menatap lantai.

Vanda, yang berdiri di dekat meja rias, berhenti mengangkat bedak. Tatapannya lembut, meski ada kegugupan yang sulit ia sembunyikan. “Sayang, Mami hanya ingin kamu mengerti. Ini.”

Queen mengangkat wajah, sorot matanya bergetar. “Aku tidak mengerti, Mami. Aku anak kalian. Sejak kapan aku jadi barang yang bisa diserahkan begitu saja?”

Vanda melangkah mendekat, duduk di sisi ranjang. Tangannya terulur, tapi berhenti sebelum menyentuh lengan Queen.

“Tidak seperti itu. Mami cuma mau kamu selamat. Kita semua selamat.”

Queen menggeleng pelan, menahan panas di matanya. “Selamat? Dengan menikah pada orang yang bahkan aku belum pernah bicara? Bagaimana itu bisa disebut selamat?”

Vanda menunduk. Bahunya merosot perlahan. Suaranya hampir berbisik saat berkata, “Mami tahu kamu marah. Mami pun ingin punya pilihan lain.”

Pintu kamar terbuka pelan. Gala berdiri di ambang pintu, tubuhnya tegak, rahang mengeras. “Ada apa ini?” suaranya datar tapi penuh tekanan.

Vanda buru-buru menghapus sudut matanya yang mulai basah. Queen menoleh cepat, tatapannya menusuk. “Papi, jawab aku.”

Gala masuk dengan langkah berat, berdiri di depan ranjang. “Apa yang mau kamu tahu?” tanyanya, menatap putrinya lurus-lurus.

Queen mendongak, jarinya masih meremas kain gaun. “Kenapa harus aku? Kenapa Papi sama Mami tidak cari cara lain?”

Gala menarik napas panjang, lalu berkata tegas, “Karena kita tidak punya pilihan lain, Queen. Semua jalan sudah buntu. Perusahaan di ujung jurang, dan di belakang kita ada puluhan karyawan, keluarga mereka, anak-anak mereka. Mereka akan kehilangan semuanya kalau kita tidak bertindak.”

Suara Queen serak, tapi nada sinisnya tetap terdengar. “Jadi aku ini jaminannya?”

“Tidak,” jawab Gala cepat, matanya tetap terkunci pada Queen. “Kamu adalah satu-satunya yang bisa menyelamatkan ini semua. Kalau ada cara lain, Papi yang akan ambil. Tapi tidak ada.”

Vanda memejamkan mata, kedua tangannya bertaut di pangkuan, seolah kata-kata suaminya juga menusuknya. Queen menunduk, nafasnya terasa berat di dada. Kamar itu seperti mengerut, udara makin padat, dan tak ada satupun kata yang sanggup memecahnya.

Queen berdiri dari ranjang, tatapannya tak lepas dari Papi-nya. “Kalau memang tidak ada pilihan, kenapa Papi tidak pernah tanya apa aku mau? Apa aku setuju?”

Gala menahan napas, rahangnya mengeras. “Karena ini bukan soal mau atau tidak mau. Ini soal menyelamatkan semua orang yang bergantung pada kita.”

“‘Kita’? Atau Papi sendiri?” nada Queen meninggi.

Vanda hanya duduk di tepi ranjang, kedua tangannya saling menggenggam erat. Matanya mulai basah, dan kali ini air itu benar-benar jatuh membasahi pipinya.

Pintu kamar terbuka lebih lebar. Kai berdiri di sana, bahunya naik-turun, menatap ke arah ayahnya. “Aku dengar semua dari bawah. Aku nggak setuju, Papi.”

Gala menoleh tajam. “Anak kecil jangan ikut campur urusan orang dewasa.”

Kai melangkah masuk, suaranya meninggi. “Kenapa setiap kali aku bicara, Papi selalu bilang aku anak kecil? Aku juga bagian dari keluarga ini!”

“Cukup, Kai!” suara Gala membentak, keras dan penuh tekanan.

Vanda tiba-tiba berdiri, suaranya bergetar tapi nyaring. “Berhenti kalian berdua! Tidak ada yang mendengarkan siapa pun di sini. Semua hanya saling menyalahkan.”

Ruangan seketika hening, hanya terdengar napas berat masing-masing. Queen menatap Mami-nya yang berdiri di tengah, tubuhnya gemetar menahan emosi. Ada rasa iba yang menggerogoti dadanya.

Ia melangkah pelan mendekati Vanda. “Mami… aku pergi sekarang.”

Vanda mengangguk, tidak berkata apa-apa. Kai masih menatap Queen, matanya memohon. Gala memalingkan wajah, seakan menutup semua emosi di baliknya.

Queen berjalan keluar kamar, melewati lorong sempit, menuruni tangga. Di luar, udara sore terasa berat. Di ujung gang, sebuah mobil hitam panjang menunggu dengan mesin menyala.

Sopir berseragam hitam membuka pintu belakang tanpa bicara. Queen menoleh sekali ke rumahnya, ke jendela yang tirainya sedikit terbuka, lalu masuk ke dalam mobil. Pintu menutup rapat di belakangnya, dan suara mesin menjadi satu-satunya yang ia dengar ketika mobil mulai bergerak menjauh.

Expandir
Siguiente capítulo
Descargar

Último capítulo

Más capítulos

A los lectores

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comentarios

Sin comentarios
68 Capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status