Makan malam berakhir dengan suasana yang masih penuh tawa. Vanda mulai merapikan sendoknya, lalu menoleh pada Kai.“Kai, kamu yang bawa semua piring ke belakang ya. Sekalian cuci piring.”Kai langsung meringis. “Mi… masa aku lagi?”“Tidak ada lagi-lagian. Ayo cepat,” tegas Vanda sambil meliriknya tajam.Kai menghela napas panjang, lalu bangkit dengan malas. Sebelum melangkah, ia menoleh ke arah Queen. “Kak Queen ikut aku ya, biar ada temannya.”Queen kaget, buru-buru menggeleng. “Eh? Aku? Tidak usah lah, Kai. Kamu saja, itu tugasmu.”“Tugas bersama dong,” Kai bersikeras, lalu menarik tangan Queen.Queen menahan diri, menoleh minta pertolongan. Tapi bukannya ditolong, Gala malah menepuk meja pelan. “Ikut saja, Queen. Anggap latihan jadi istri yang baiki.”“Papi!” protes Queen sambil tertawa kecil, tapi akhirnya pasrah. Ia berdiri, ikut Kai mengangkut piring-piring kotor ke dapur.Vanda tersenyum puas, lalu berdiri juga. “Kalau begitu, aku ambil puding dulu di kulkas. Sultan pasti suka.
Terakhir Diperbarui : 2025-09-28 Baca selengkapnya