Sore hari.“Halo Kakak?”Zavier duduk di tepi ranjang dengan ponsel jadul di tangannya, matanya berbinar mendengar suara di seberang.“Halo, Lus, ada apa? Apa ada kabar baik?”“Hmm, ya. Jadwal operasi Bibi sudah keluar. Semua persiapan berjalan lancar. Dokter bilang ada peluang besar untuk berhasil.”“Syukurlah.”“Jadi, minggu ini ya, Lus?” tanyanya dengan nada tak sabar.“Iya, Kak, minggu ini.”Zavier memejamkan mata sejenak, menahan rasa haru yang tiba-tiba menyeruak. “Syukur … syukur kepada Tuhan,” ucapnya pelan. Hatinya terasa hangat. Akhirnya, setelah penantian panjang, sang ibu akan segera menjalani operasi yang bisa memberinya harapan hidup.“Aku akan pulang saat hari operasi, Lus. Aku ingin ada di dekat Ibu.”“Baik, tapi hati-hati ya, semoga majikanmu mengizinkan,” suara Lusi penuh harap.Zavier mengangguk meski lawan bicaranya tak bisa melihat. “Iya, aku akan atur semuanya. Aku akan minta izin di waktu yang tepat.”Tiba-tiba, ketukan pelan terdengar dari arah pintu. Tok … t
Last Updated : 2025-08-12 Read more