“Nyonya, sedang apa anda di sini?” ucap Zavier, suaranya bergetar pelan. Ia berdiri kaku di depan pintu, matanya melebar karena terkejut melihat sosok Eliza berdiri di tengah kamarnya. Jantungnya berdetak lebih cepat, bukan hanya karena terkejut, tetapi juga karena sadar akan resiko besar dari kehadiran wanita itu.Eliza tidak menjawab. Dengan langkah cepat, dia menghampiri Zavier, lalu tanpa aba-aba langsung memeluk pria itu dengan erat. Wajahnya menenggelam dalam dada Zavier, dan tubuhnya sedikit menghangat.“Aku merindukanmu, Zavier. Aku sudah berusaha melupakanmu, sungguh. Aku sudah berusaha menjauh. Tapi aku tidak bisa,” bisiknya parau, nyaris seperti tangisan yang ditahan.Zavier terdiam. Tubuhnya menegang, pikirannya berputar. Kini, istri orang—nyonya besar keluarga yang ia layani, tengah memeluknya dengan penuh perasaan.Dia akhirnya membalas pelukan itu pelan, satu tangannya menyentuh bahu Eliza, mencoba menjauhkan tubuh mereka sedikit. Tapi Eliza justru memeluknya lebih erat
Huling Na-update : 2025-08-01 Magbasa pa