Bab 18 – Malam Tanpa CahayaHujan deras mengguyur kota sepanjang malam. Awan gelap menggantung rendah, dan petir sesekali menyambar, memecah langit. Di dalam rumah megah itu, Aurora duduk memeluk lutut di ujung ranjang, matanya sembab setelah menangis lama. Sejak tadi listrik padam, hanya cahaya lilin yang berkelip lemah di meja kecil dekat tempat tidur.Keheningan terasa asing. Biasanya rumah itu terlalu sunyi, tapi malam ini kesunyian terasa menekan, seakan ada sesuatu yang bersembunyi di balik bayangan. Aurora menggenggam dadanya. Nafasnya tidak beraturan, bukan hanya karena gelap, tapi juga karena bayangan kata-kata pria misterius tempo hari—kata-kata tentang Rayden, rahasia, organisasi, dan dirinya yang hanyalah pion dalam rencana besar.Pintu kamar berderit pelan. Aurora terlonjak, lilin bergoyang ditiup angin dari celah jendela.“Aurora,” suara itu dalam, tegas, tapi kali ini terdengar lebih berat. Rayden berdiri di ambang pintu, siluet tubuhnya kokoh, tapi ma
Last Updated : 2025-09-23 Read more