Pintu besar kediaman Gubernur Linglong terbuka lebar dengan tergesa-gesa. Seorang pelayan melangkah masuk, wajahnya pucat pasi, datang melapor dengan napas terengah-engah. Di saat itu, Long Huibong, Gubernur Kota Linglong, sedang berbaring santai dengan bertelanjang dada di atas kursi empuk. Ia dikelilingi oleh beberapa wanita cantik berbusana minim yang memijat dan mengipasinya, memanjakan dirinya sepuasnya."Hah? Beraninya kau masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu! Apa kau mau mati, hah!?"seru Long Huibong, matanya menyipit karena amarah.Pelayan itu segera berlutut, tubuhnya bergetar hebat. Keringat dingin mengalir deras di sekujur tubuhnya, membasahi pakaiannya. "A-ampun, Tuanku," ucapnya gemetaran. "Ada laporan mendesak dari kota.""Laporan? Apalagi yang terjadi?" tanya Long Huibong, raut wajahnya masih menunjukkan kekesalan.Pelayan itu menelan ludah kering sebelum menjawab, "Para prajurit yang dipimpin oleh Chen Cao, kabarnya mereka semua kalah dengan memalukan di hadapan publ
Last Updated : 2025-08-29 Read more