"Taraaaa!!!" seru Sofia dengan bangga, sambil meletakkan secangkir teh dan kopi di meja. "Silakan dinikmati, Tuan," tambahnya dengan nada genit. Bima hanya tersenyum kecil sebelum menyeruput kopi buatan Sofia. Rasanya pas di lidah. Sementara itu, Sofia sudah menghilang ke kamar mandi. Tak lama kemudian, terdengar gemercik air bercampur suara nyanyian Sofia yang melengking tak jelas nadanya. Bima spontan menutup telinga sambil meringis. "Astaga… kalau konser begini digelar di lapangan, bisa-bisa dilempar botol," gumamnya. Meski begitu, ia tetap duduk tenang menikmati kopi. Diam-diam, Bima mulai penasaran—selain pintar membuat kopi, sepertinya Sofia juga cukup bisa memasak. Beberapa kali masakan yang ia cicipi selalu terasa pas di lidahnya. Beberapa menit kemudian, Sofia keluar dari kamar mandi. Rambutnya masih setengah basah, terurai seadanya, sementara tubuhnya dibalut jeans dan kaos sederhana. Ia langsung duduk di sofa, berhadapan dengan Bima, lalu meraih cangkir tehnya.
Last Updated : 2025-08-18 Read more