Sofia keluar dari kamar mandi, mendapati Bima sudah duduk di sofa. Ia tampak santai, menikmati kopi buatan Sofia sambil sesekali menyesap rokok. Kini Bima sudah berganti kaos dan celana boxer, terlihat lebih segar. “Sofia, aku nggak mau kamu kerja,” ucapnya cepat, bahkan sebelum Sofia sempat berbicara. Sofia langsung memutar bola matanya, jenuh. Ia sama sekali tidak sedang ingin membahas hal itu. Namun Bima kembali bersuara, lebih tegas. “Selama kita masih terikat pernikahan, artinya kau tanggung jawabku… dan hidup dengan aturanku!” Sofia mendengus, semakin jengkel. “Mas—” “Membiayai mamimu juga tidak ada dalam kontrak, kan?” potong Bima cepat. Seolah bisa menebak isi kepala Sofia. “Mas, kok jadi bawa-bawa Mami?” protes Sofia, tak terima. “Karena kau pasti akan bilang kalau kontrak kerja sama kita isinya tidak boleh saling mencampuri urusan masing-masing!” balas Bima dingin. “Nah, itu tahu!” Sofia menukas cepat. “Baiklah,” ujar Bima tiba-tiba, nadanya datar. “Aku t
Last Updated : 2025-08-24 Read more