Sasha tertawa, menepuk meja. "Tenang. Kita bagi rata. Yang penting makan enak.""Ok!" Hampir bersamaan Rangga dna Praba berkata. Lalu mereka salin senyum, dan beranjak menunggu yang lain ke rumah makan yang ada di lantai atas gedung itu."Ayo pesan apa," seorang anak buha Praba berseru, tangan sudah menutup menu. "Aku mau ayam geprek.""Kalau aku sih soto," Kenna menjawab sambil tersenyum tipis. Suasana hangat, piring-piring sudah mulai berdatangan; uap hangat menyelimuti wajah, harum kaldu dan rempah mengundang selera."Mbak Kenna, tadi keren. Waktu jawab soal energi remaja, aku merinding," seorang gadis berjilbab ungu, salah satu staf Praba juga, menatap kagum. "Boleh minta tips rutin menulis?"Kenna menoleh, menata suara. "Tulislah tiap pagi. Bukan soal banyak, cukup satu paragraf. Nanti kamu akan kaget melihat perubahan.""SAtu paragraf aja? Bisa ya?" Gadis itu terkekeh, mata berbinar.Praba menyela, suaranya menyimpan rasa ingin tahu. "Ken, bagaimana kalau kita lanjut pengajian i
Last Updated : 2025-09-21 Read more