Kiandra baru saja duduk di meja makan, ketika ibunya mendekat.“Akhir-akhir ini tumben kamu sering di rumah, Ki.” Suara lembut Kimmi terdengar dari balik meja makan. Tangannya sibuk menuang teh ke dalam cangkir, uapnya naik tipis, menyebarkan aroma melati. “Bukan seperti biasanya. Kapan hari kamu bahkan pergi entah ke mana tanpa kabar.”Kiandra menoleh sekilas. Rambut blondenya masih acak, wajahnya pucat, jelas sekali kurang tidur. Ia mencoba tersenyum, meski bibirnya kaku. “Aku pergi shooting, Mom. Ada sinetron baru. Makanya kalau nggak ada di rumah, itu karena aku kerja.”Kimmi mendongak, tatapannya penuh ragu. “Shooting? Kenapa tidak pernah ada cerita soal itu? Biasanya kamu pamer, kan, kalau lagi syuting?”Kiandra membuka mulutnya, hendak menjawab, tapi suara berat Aditama memotong. Lelaki itu muncul dari ruang baca, kemeja putihnya rapi, wajahnya tegas. “Jangan bohong, Kiandra.” Langkahnya mantap, menghantam lantai marmer dengan bunyi bergetar. “Apa kamu kira Daddy tidak tahu ap
Last Updated : 2025-10-02 Read more