Udara pagi masih basah oleh embun. Aroma mawar dari taman belakang mansion tercium lembut, bercampur dengan wangi tanah yang baru disiram. “Sudah cukup jauh, Ethan.…” ujarnya sambil tersenyum lelah. Ethan menoleh, dan tersenyum ringan. “Alasan ku mengajakmu jalan itu karena, udara segar akan membuatmu lebih tenang.”“Aku lelah, bisa kita kembali?”“Tentu.” Laura mendesis saat merasa kakinya tak nyaman untuk melangkah. “Laura!” seru Ethan panik.Lengan kuatnya menahan pinggang Laura, sementara tangan satunya mencengkeram lembut bahu wanita itu agar tak jatuh.“Kau … cantik sekali, Laura.”Kata-kata itu meluncur begitu saja, tanpa rencana, tanpa kendali.Laura terpaku, menatap wajah Ethan yang kini memerah tapi tak beranjak menjauh sedikitpun darinya.Laura terdiam, matanya sedikit terpejam, mencoba menstabilkan napas. Aroma sabun lembut dan kemeja Ethan yang hangat membuat pikirannya berputar sesaat.“Ethan …” suaranya lirih, antara terkejut dan canggung.Ethan tetap menatapnya, ma
最終更新日 : 2025-10-07 続きを読む