Beranda / Rumah Tangga / GAIRAH PAPA MERTUAKU / Bab 51 - Bab 60

Semua Bab GAIRAH PAPA MERTUAKU : Bab 51 - Bab 60

100 Bab

51. APA SALAH KU

Bulir bening berjatuhan dari mata. Tessa segera menjatuhkan kedua lututnya di hadapan Lusi. Dia menangis sejadinya. Dia sangat sedih dan menyesal dengan apa yang menimpa Jeni, puteri Lusi. Bahkan dia juga sangat menyesal sudah mengkhianati Leo."Bibi, maafkan aku. Aku sudah mengkhianati Leo dan membodohinya selama ini. Namun aku pun sudah mendapatkan balasan dari perbuatan curang ku padanya."Tessa bersimpuh sembari menangis tersedu-sedu di belakang Lusi. Dia tak main-main saat ini. Tessa sungguh sangat menyesal.Lusi memutar tubuhnya berhadapan pada Tessa yang masih bersimpuh di hadapannya sembari menangis. Syukurlah wanita itu sudah menyesali perbuatannya, pikir Lusi. Dia segera meraih kedua bahu Tessa dan membantu wanita itu berdiri."Nyonya, aku sudah memaafkan Anda. Namun aku sungguh tak tahu dimana Tuan Muda sekarang."Lusi menatap Tessa dalam-dalam dengan kedua pupilnya yang masih dibanjiri air mata.Bagaimanapun Tessa adalah istrinya Leo-wanita yang sangat Leo cintai. Lusi s

Terakhir Diperbarui : 2025-08-07

Baca selengkapnya

52. KEBOHONGAN TESSA

Tessa berlari memasuki mobilnya yang terparkir di area basement apartemen Lusi. Hatinya hancur dengan pikirannya yang kacau saat ini.Tidak, ini bukan salahnya! Apa yang menimpa Jeni bukanlah kesalahan dirinya. Melainkan si brengsek Arnold! Ya, pria itulah yang harus bertanggung jawab atas apa yang menimpa Jeni!Tessa mengusap kedua belah pipinya yang basah. Jarinya gemetaran memegang pada kemudi mobilnya. Dia harus pergi sekarang.Dia harus menelepon Alex. Ya, dia harus mencari Leo. Persetan dengan Lusi. Wanita itu malah menyalahkan dirinya atas apa yang menimpa Jeni. Sementara dirinya sendiri memang tak tahu apa-apa.Mobil BMW hitam yang Tessa kemudian mulai melaju meninggalkan apartemen Lusi.Kemana dia harus mencari Leo? Apakah Leo benar-benar tak ada di Amerika? Tessa mengusap wajahnya frustasi. Sesekali ia memukul kemudi mobil. Rasa kesal, gelisah dan penyesalan sedang mengeroyok jiwanya beramai-ramai saat ini."Aku mohon tolong angkat teleponnya, Alex!"Tessa mengerang kesal

Terakhir Diperbarui : 2025-08-08

Baca selengkapnya

53. AKU KECEWA

"Alex, apa kamu tahu dimana Leo?"Tessa bertanya setelah hening beberapa saat. Dia memecahkan kesepian di antara mereka agar Alex tidak terfokus pada ucapannya tadi. Dia tak ingin membahas hal itu lagi.Dia ingin melupakan Hisaki dan apa yang dialaminya di Manhattan. Semua itu sudah menjadi masa lalu yang tak patut untuk dirinya ingat lagi. Kini yang ada di benaknya hanya Leo."Leo, dia berada di Aussie sekarang. Sudah satu bulan ini aku dan Leo berada di kantor cabang. Kami mengurus banyak proyek besar di sana," jawab Alex sembari memegang gelas winenya.Dipandanginya wajah Tessa. Dia melihat ada rasa kecewa dari pendar mata wanita itu. Pasti Tessa sedih karena Leo tak pernah mencarinya selama ini.Bahkan Leo telah menjalin hubungan intim dengan Laura.Fuuh ... Entah bagaimana jika Tessa sampai mengetahui semua itu? Alex segera menyesap pada gelas winenya hingga tandas. Dia harus menghubungi Leo atau biarkan saja semuanya terbongkar. Mungkin dengan begitu Leo dan Tessa akan benar-b

Terakhir Diperbarui : 2025-08-08

Baca selengkapnya

54. KAU SELINGKUH

Leo segera memisahkan Tessa dari Laura. Dia meraih tubuh Tessa dengan kedua tangan lalu menariknya menjauh dari ranjang. Tessa mengerang, menangis, menjerit-herit saat Leo menyeretnya menjauh dari kamar.Plaak!Tamparan keras menyambar pipi Leo. Tessa menatap wajah pria itu dengan mata berapi-api dan kedua bahunya yang turun naik mengimbangi emosi.Sementara Leo hanya terdiam sembari memalingkan wajahnya. Pipinya terasa sangat perih karena disambar telapak tangan Tessa barusan."Kamu jahat, Leo! Jahat! Jahat! Kamu!"Tessa kembali menyerang tubuh kekar Leo yang berbalut kemeja hitam dengan kepalan mungilnya. Dia menjerit-jerit histeris.Dia sungguh tidak menyangka suaminya bisa berbuat seperti ini padanya. Leo telah tidur dengan Laura?Cih!Tessa sangat hancur melihat semua ini. Dia tak bisa terima saat seseorang memakai pakaian kesayangannya itu."Kamu menidurinya, hah? Jawab Leo!"Tessa menunjuk wajah Leo dengan tatapan yang tajam. Sementara wajahnya sudah dibanjiri air mata yang tak

Terakhir Diperbarui : 2025-08-09

Baca selengkapnya

55. RENCANA BUSUK ARNOLD

Dengan langkah yang gontai Leo akhirnya tiba di unit apartemen miliknya. Dia melihat Laura yang sedang berdiri di ruang tamu menunggunya.Raut wajah wanita itu menatapnya penuh harap dan tanya. Mungkin Laura ingin agar Leo memilih dirinya. Tidak, Leo tidak pernah mencintai Laura.Wanita itu sendiri yang menawarkan diri padanya."Leo, apa Tessa sudah pergi?"Laura bertanya karena Leo tampak murung dan tak mengatakan apa pun padanya sampai keduanya duduk di sofa."Laura, tinggalkan aku sendiri. Kumohon," pinta Leo tanpa memedulikan pertanyaan Laura padanya tadi. Menurutnya Laura tak perlu tahu hal itu. Karena wanita itu bukan siapa-siapa baginya."Leo, aku rasa ini saat yang tepat untuk kalian berpisah. Lagi pula sepertinya Tessa sudah tak mau lagi bersamamu. Kamu tak usah memaksanya. Bahkan dia juga sudah mengkhianati mu, kan? Apa lagi yang mesti kalian harapkan dari pernikahan buruk ini?" Laura mati-matian menghasut Leo agar segera menceraikan Tessa.Wanita sudah melihat semuanya. I

Terakhir Diperbarui : 2025-08-09

Baca selengkapnya

56. DALAM DEKAPAN ARNOLD

Arnold mengemudikan mobilnya penuh semangat. Sesekali dia menoleh pada Laura yang sudah meringkuk di bangku tengah mobil.Wanita itu akan memuaskan hasratnya siang ini. Arnold tertawa puas dan segera menambah kecepatan mobilnya menuju hotel dimana ia tinggal selama di Aussie.Hanya berselang waktu sekitar 20 menit, akhirnya Arnold pun tiba di Hotel Deluxe dimana kamarnya berada. Sudah hampir dua minggu dirinya berada di hotel itu untuk mengintai Leo dan membunuhnya kala pria itu sedang lengah.Arnold mempercepat langkah menuju kamarnya di lantai 20. Sial! Jauh sekali! Arnold mulai tak nyaman karena tatapan aneh setiap orang padanya.Persetan dengan apa yang dipikirkan orang padanya yang sedang menggendong Laura. Kenikmatan jauh lebih penting! Arnold tersenyum smirk sembari menatap wajah tak berdaya Laura."Astaga, apa yang terjadi padanya? Apakah dia sakit?" tanya seorang wanita paruh baya bertubuh gemuk pada Arnold saat keduanya sedang berdiri di depan lift.Wanita berkacamata minus

Terakhir Diperbarui : 2025-08-10

Baca selengkapnya

57. BIARKAN AKU PERGI

Sinar sang surya menerobos masuk lewat celah jendela kamar hotel dimana Laura masih bergelung dalam selimut.Perlahan kelopak mata yang ditumbuhi bulu hitam tebal itu mulai terbuka. Pandangan Laura tampak lesu memindai seisi kamar dimana dirinya berada.Tubuh polosnya terasa sangat lemas dan nyeri di beberapa area, terutama area intimnya dan kedua pucuk payudaranya.Brengsek!Entah berapa kali Arnold menanam benihnya semalam. Sial! Bahkan pria brengsek itu sudah memperlakukan dirinya seperti seorang pe-la-cur.Rahang Laura mengeras dengan giginya yang mengeretak menahan amarah. Sementara bibirnya yang pucat bergetar-getar merutuki pria bejat yang sudah menidurinya berulang kali sehari semalam itu."Biadab!"Punggung Laura bergetar hebat. Dia mengusap kedua pipinya yang kembali basah.Seumur hidupnya dia tak akan memaafkan Arnold. Pria bejat itu harus membusuk di penjara atas perbuatannya ini!Laura berangsur bangkit sembari memegangi selimut tebal menutupi dada. Kemana perginya anjing

Terakhir Diperbarui : 2025-08-10

Baca selengkapnya

58. KESUNGGUHAN HATI LEO

Waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Mobil Lamborghini biru metalik yang sedang dikemudikan oleh Leo memasuki gerbang tinggi mansion mewah milik Nyonya Willson.Leo mendapat kabar dari Alex kalau Tessa telah pergi ke Kanada. Leo yakin Tessa pasti sudah menceritakan semuanya pada ibunya. Bagaimana ini? Mau ditaruh dimana wajahnya di depan Mommy Nicole nantinya?Leo menghela napas setelah menepi di pelataran rumah mewah itu. Apa pun yang akan dikatakan ibunya Tessa nanti, dia harus menghadapinya.Bagaimanapun dia datang dengan niat baik, untuk menjemput istrinya kembali pulang ke mansion mereka di New York.Leo segera memantapkan hatinya lalu membuka pintu mobil ke atas. Dua orang penjaga sudah berdiri di samping mobilnya. Senyum ramah kedua pria itu menyambutnya dengan baik. Leo sedikit lega dan membalas dengan tersenyum tipis."Silakan, Tuan Muda."Dua orang penjaga itu segera mengantar Leo menuju pintu besar di depan sana."Apakah Nona Muda ada di sini?" tanya Leo basa-basi mena

Terakhir Diperbarui : 2025-08-10

Baca selengkapnya

59. BERCINTA SAMPAI PAGI

Gelak tawa riang Tessa dan Leo memenuhi isi kamarnya. Tessa segera mengunci pintu kamar dari dalam lalu menarik dasi Leo menuju ranjangnya. Dia tertawa gemas sembari melucuti seluruh pakaian Leo, hanya menyisakan celana boxernya saja. Leo tersenyum gemas melihat tingkah nakal istrinya itu. Tessa menghempaskan tubuhnya ke tengah ranjang. Leo menggelengkan kepalanya tak tahan melihat istrinya yang sudah terlentang pasrah minta digumuli. Dia pun segera merangkak pada Tessa."Puaskan aku, Honey. Aku kangen permainanmu," bisik Tessa sembari melingkarkan kedua tangannya pada leher Leo.Tatapannya sudah dipenuhi gairah yang bergelora, dengan kewanitaannya yang sudah berkedut-kedut seiring napas yang memburu. Dia sangat menginginkan Leo saat ini."Sayang ...," desah Leo segera mendekatkan wajahnya.Dia meraih bibir Tessa dengan lumatan yang agak kasar. Dia paham kalau istrinya itu lebih suka sex yang sedikit kasar. Malam ini dia ingin membuat Tessa melupakan permainan Arnold.Tessa memejam

Terakhir Diperbarui : 2025-08-11

Baca selengkapnya

60. KEMATIAN ARNOLD

"Belajarlah untuk saling setia dan menghargai perasaan satu sama lain. Bukalah lembaran baru dan segera memikirkan untuk memiliki seorang buah hati," pesan Nyonya Willson saat mengantar Tessa dan Leo sampai ke depan mobilnya. Dia mengusap pipi Tessa seraya menatapnya lembut."Aku akan berusaha, Mom." Tessa menjawab sambil tersenyum pada Leo."Kami pamit. Aku janji akan selalu menjaga Tessa," timpal Leo sembari merangkul bahu Tessa yang berdiri di sampingnya."Dan jangan kembali ke sini lagi dengan masalah yang sama. Belajarlah menyelesaikan masalah dengan sikap yang dewasa," cela Nyonya Willson. Dia tersenyum tipis.Leo dan Tessa mengangguk dan segera memasuki mobil Lamborghini biru metalik milik Leo. Mereka akan menuju bandara untuk segera terbang ke kota New York.Leo tersenyum pada Tessa yang duduk di sampingnya. Dia meraih jemari wanitanya itu lantas mengecupnya lembut.Tessa hanya tersenyum manis melihat sikap suaminya. Keduanya sangat bersyukur karena bisa bersama-sama lagi.Mer

Terakhir Diperbarui : 2025-08-11

Baca selengkapnya

Sebelumnya

...

4 5 6 7 8

...

Selanjutnya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi