"Rahasiakan dulu pernikahan ini. Jangan beritahu Mbak Alina. Waktu untuk menjelaskan padanya harus tepat. Alina juga menyukaimu sebagai temannya, Vania. Semoga akan tetap begitu setelah tahu siapa kamu yang sebenarnya."Vania mengangguk. "Saya minta maaf, Bu," kata Vania dengan suara bergetar. "Papa saya kesalahannya terlalu besar. Mungkin tak akan termaafkan. Saya mohon maaf pada, Ibu, pada Mbak Alina, juga pada Mas Sagara." Vania menunduk, jantungnya seperti hendak lepas menahan rasa malu yang teramat sangat. Ini ulah papanya, tapi ketika ini, dia berdiri di samping Erlangga sebagai istrinya."Ini bukan salahmu, Nak. Kalian sudah menjadi suami istri, kalian saling mencintai, jalani hubungan kalian dengan baik. Memang berat bagi saya, mungkin berat juga bagi kalian, tapi mari kita hadapi masalah ini bersama-sama." "Kami pasti bisa melewati ini semua, Ma." Erlangga bicara begitu yakin. Dia akan berusaha karena tidak ingin berpisah dari Vania."Dan satu lagi, saya tidak akan melarang
Terakhir Diperbarui : 2025-08-09 Baca selengkapnya