Sepulangnya dari rumah sakit, wajah Kemuning sangat murung. Perasaannya campur aduk antara kebahagiaan dan kesedihan karena insiden tadi. Kemuning tidak berbicara sepatah kata pun sepanjang perjalanan ke rumah dan hal itu membuat Samudera khawatir. Mobil mereka akhirnya memasuki rumah besar itu. Kemuning keluar lebih dulu dan menatap Samudera yang masih di dalam mobil. "Mas, aku ke kamar dulu, ya."Samudera menyusul turun dan menghampiri Kemuning. "Kamu yakin baik-baik saja, Ning? Di jalan tadi kamu—""Aku mau tidur," potong Kemuning cepat. Dia menghela napas panjang. "Makasih ya, Mas, buat malam ini. Aku minta maaf karena belum bisa jawab, tapi kasih aku waktu mikir dulu.""Itu bukan masalah besar." Samudera mengangguk paham. "Ya sudah, kamu istirahat saja. Selamat malam.""Malam, Mas."Kemuning pun masuk ke kamarnya dan menutup pintu dengan bunyi decitan lirih. Samudera menatap pintu kamar Kemuning sesaat, merasa gelisah di hatinya. Ia tidak banyak bicara sebelum pergi ke kamarnya
Last Updated : 2025-09-24 Read more