Para tamu duduk, kipas-kipas sutra bergerak, gelas sampanye diangkat, seolah tak ada yang barusan nyaris berubah menjadi kekacauan.Di meja utama, Madam Qin tersenyum tipis menyambut tamu senior. Xiumei di sisi kiri mengatur ritme pelayan dengan isyarat mata. Haoran berbincang seperlunya dengan pejabat kementerian, menjaga nada.Yuze berdiri agak di belakang, mengamati seisi aula dengan tatapan dingin yang menyapu pintu masuk, panggung hadiah, dan… kosong.Dia mengerut. ‘Anli… di mana?’Sejenak ia menahan diri untuk tidak menoleh terang-terangan. Biasanya, sosok itu akan berdiri di radius aman di sisi kiri aula, tidak terlalu dekat dengan kerumunan, tidak terlalu jauh dari Xiumei. Rambut tergerai, gaun krem, wangi herbal lembut. Sekarang, tidak ada.Madam Qin menepuk halus punggung tangan Xiumei tanpa mengubah senyum. “Anli belum terlihat,” ucapnya datar, hanya terdengar oleh telinga yang duduk sangat dekat.Senyum Xiumei nyaris tak berubah, tapi bola matanya berpendar. “Cuihua,” bisi
Terakhir Diperbarui : 2025-09-02 Baca selengkapnya