Pria itu menarik napas dalam. Matanya sedikit berkabut, seolah teringat kembali pada sesuatu yang lama ia kubur. “Tujuh tahun lalu,” katanya lirih. “Kami menemukannya di tepi Sungai Beishan, setelah hujan deras. Gadis kecil itu tergeletak di bebatuan, tubuhnya penuh luka. Kepalanya… terutama dahi, terluka parah. Darah membanjiri wajahnya.”Madam Qin menunduk tipis, hatinya menegang."Dokter desa bilang, hantaman di dahinya merusak saraf mata. Itulah kenapa penglihatannya tidak normal," lanjut si pria. “Dia juga tidak ingat apa pun… amnesia, kata dokter.”Wanita itu menambahkan dengan suara gemetar, “Ketika kami menemukannya, ada liontin perak di lehernya, tertulis nama Anli. Maka… kami memanggilnya begitu.”Senyap jatuh.Madam Qin merasakan getaran halus di dadanya. Semua potongan mulai menyatu, tragedi Beishan, nama itu, liontin itu.Ia menutup mata sejenak, lalu membukanya kembali, menyimpan badai dalam hati. “Terima kasih,” ucapnya singkat, tapi penuh arti. “Itu saja yang perlu say
Last Updated : 2025-09-10 Read more