Abian menatap layar ponselnya yang gelap, jantungnya berdegup kencang. Suara Reina yang pecah dan terputus itu masih terngiang di telinganya, menimbulkan rasa panik yang menyesakkan dada. Apalagi cahaya di seberang gedung membuatnya semakin kalut.  Ia mencoba menghubungi kembali ponsel Reina, sekali, dua kali, tapi yang menjawab hanya suara operator. Napasnya memburu, tangan kirinya menekan setir kuat-kuat. Tanpa pikir panjang, ia langsung menekan kontak Jay, asisten pribadi istrinya, satu-satunya orang yang mungkin tahu keberadaan Reina.  “Iya, Tuan?” sapa Jay cepat, terdengar dari seberang sana.  “Kamu tahu Reina ada di mana sekarang?” tanya Abian tanpa basa-basi, nadanya tajam penuh desakan.  Jay sempat terdiam, seperti sedang menimbang sesuatu. “Lokasi pastinya saya belum tahu, Tuan. Namun, sebelum ponselnya mati, Nona sempat bilang akan menemui tuan Raka di rumah sakit Citra Kusuma.”  “Oke. Kalau kamu menemukan lokasi Reina, kabari aku secepatnya,” ucap Abian cepat, nyaris ta
 Terakhir Diperbarui : 2025-10-24
Terakhir Diperbarui : 2025-10-24