Keesokan hari. Seperti biasa, sepulang dari kampus, Alvaro langsung saja ngacir menuju butik Lorenza. Tapi, kali ini ia tak perlu sembunyi-sembunyi lagi. Ia akan menemui gadis itu dengan terang-terangan. Begitu telah sampai di area depan butik. Terlebih dahulu ia memarkirkan motor. Lalu, sebelum turun, lewat kaca spion Alvaro tampak merapikan rambut, juga baju yang ia kenakan. Seraya mematut pantulan wajahnya di cermin kecil spion, lelaki berambut cokelat yang sudah sedikit panjang itu tersenyum kecil sambil bersiul pelan. "Em, kurasa udah oke," gumamnya pelan. Hatinya berdendang riang, membayangkan kalau ia nanti akan segera bertemu dengan sang pujaan hati. Setelah penampilannya dirasa sudah cukup oke, dengan penuh percaya diri, langsung saja ia masuk ke dalam butik ingin mencari Syaqilla. "Sore, Mbak. Mau nanya, Syaqillanya ada?" tanyanya pada salah seorang pelayan butik yang berdiri di depan pintu masuk. "Sore juga, Kak. Maaf, saya kurang tau. Coba Kakak tanyakan saja
Last Updated : 2025-09-27 Read more