Pagi buta, rombongan Leon kembali melanjutkan perjalanan, membelah hutan dan menuruni bukit. Hingga mereka melewati jalan alternatif, hutan belantara yang lebih gelap dari hutan sebelumnya, saat itu roda kereta berderak pelan di atas tanah lembap, sementara kuda-kuda meringkik gelisah seolah mencium sesuatu yang tak biasa.Sir Juan, yang menunggang di depan, menoleh cemas. “Yang Mulia, kuda-kuda resah. Ada bau darah.”Leon menegakkan tubuh di dalam kereta, tatapannya menyapu pepohonan rapat yang berkilat basah di balik jendela. “Perlambat laju. Semua prajurit siaga.”Baru saja perintah keluar, suara geraman rendah menggema dari balik semak. Dari kabut yang menebal, sepasang mata kekuningan menyala lalu disusul seekor beruang hutan hitam, besar dan penuh luka, melangkah keluar. Nafasnya berat, giginya menyeringai. Di belakangnya, terdengar lagi geraman lain, dua ekor serigala liar muncul, mengitari jalan.Kali ini perjalanan tidaklah mudah. Beberapa ekor binatang buas turun dan mengan
Last Updated : 2025-09-20 Read more